One Way
Manusia adalah mahkluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Interaksi antarmanusia yang memerlukan basaha sebagai alat disebut dengan komunikasi. Oleh sebab itu, bahasa sebagai alat komunikasi memegang kedudukan dan peran sangat dominan. Bahasa Indonesia dikatakan sebagai Fondasi dalam proses pembelajaran di sekolah memang benar,karena Fungsi Bahasa Indonesia terdiri dari Fungsi secara umum dan Fungsi secara khusus.

I.              Fungsi Bahasa Indonesia secara umum.
Fungsi Bahasa Indonesia secara umum adalah sebagai berikut:

Untuk tujuan praktis yaitu Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa untuk mengadakan antar hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
Untuk tujuan artistik yaitu bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa dalam karya sastra di mana manusia mengolah dan mempergunakan bahasa itu dengan cara seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetika manusia.
Bahasa menjadi kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain. Jadi Bahasa Indonesia ini dipergunakan sebagai Fondasi dalam proses belaja mengajar di sekolah.
Tujuan Fisiologis, bahasa Indonesia digunakan sebagai alat untuk mempelajari naskah-naskah tua untuk menyelidiki latar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan dan adat istiadat,serta perkembangan bahasa itu sendiri.


 
I.              Fungsi Bahasa Indonesia secara khusus.
Fungsi Bahasa Indonesia secara khusus jelas Bahasa Indonesia mengacu pada fungsi pokok Bahasa Nasional Yaitu :
·       Bahasa Indonesia sebagai alat untuk menjalankan Administrasi Negara, Fungsi ini jelas nampak dalam surat-menyurat resmi, dalam peraturan-peraturan dan uUndang-Undang ,dalam pidato-pidato dan pertemuan-pertemuan resmi. Bahkan dalam dalam unsur-unsur administrasi negara sendiri harus dipergunkan Bahasa Indonesia.

·       Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu pelbagai suku di Indonesia karena Indonesia terdiri dari pelbagai macam suku bangsa yang masing-masing memiliki bahasa dan dialek sendiri.maka dalam mengintegrasikan semua suku tersebut Bahasa Indonesia memainkan peranan yang sangat penting.

Berdasarkan dua fungsi dari Bahasa Indonesia itu mengapa Bahasa Indonesia digunakan sebagai Fondasi dari proses pembelajaran di Sekolah atau Perkuliahan. Jika Bahasa Indonesia ini tidak dikuasai oleh siswa-siswa dan Mahasiswa di Indonesia jelas pembelajaran di kelas tidak bisa jalan secara normal. Disini peranan guru dan dosen sangat diperlukan untuk menekankan Bahasa Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonsia perlu dipelajari dengan fondasi yang kuat, dimana fondasi tersebut adalah membaca dan menulis. jika seorang siswa tidak bisa membaca dan menulis niscaya dan pasti semua mata pelajaran yang ada disekolah tidak bisa dipelajari. Sehingga Bahasa Indonesia merupakan fondasi atau dasar dalam mempelajari semua mata pelajaran.

Untuk siswa di Tk , Bahasa Indonesia diperlukan sebagai alat komunikasi dalam pergaulan dan tentunya sebagai alat beradaftasi dengan lingkungannya. Seperti contoh Made adalah siswa dari Bali yang sehari -hari mempergunakan Bahasa Bali kemudian sekolah di TK kemungkinan besar anak tersebut akan lambat beradaftasi dengan teman-teman dan gurunya. Sehingga anak tersebut sedikit minder dan berpikir kalau mau berbicara. kemampuan berbicara Bahasa Indonesia sangat diperlukan sehingga proses pembelajaran dalam belajar membaca dan menulis dapat lancar.

Untuk memperlancar proses pembelajaran di sekolah bagi anak-anak kita hendaknya kita meletakan fondasi kuat dalam kemampuan berbahasa Indonesia dengan tidak melupakan Bahasa Daerah yang dimilikinya sebagai bahasa ibu. Peran serta orang tualah sangat diperlukan untuk menyeimbangkan bahasa pergaulan dan komunikasi bagi anak-anaknya untuk menghindari anak-anak minder dan takut di sekolah. Demikianlah Bahasa Indonesia dikatakan sebagai fondasi dalam proses pembelajaran di sekolah
One Way

Jakarta adalah Ibukota dari Negara Indonesia. Tapi sebagai Ibukota, Jakarta terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya yang sudah sampai titik kritis dan banyak sekali kerugian yang disebabkan karna kemacetan ini. Banyak cara yang sudah diusahakan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di Kota Jakarta ini. Kemacetan Kota Jakarta diakibatkan karna banyak faktor diantaranya faktor jalan raya, kendaraan pribadi, angkutan umun, dan manusia Hidup di kota besar memang tidak lengkap jika tidak merasakan macet. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kemacetan di Kota Jakarta ini, contoh yang sederhana saja, terlalu banyak pengguna jalan yang menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum, padahal contoh sederhana itu yang berpengaruh besar pada kemacetan Ibukota sekarang ini.

Hampir setiap pagi saat semua orang berangkat ke tempat kerjanya masing-masing, pasti kemacetan seperti inilah yang pasti dialami setiap hari pada pengguna kendaraan terutama pada saat hari kerja. Dan karena kemacetan ini banyak yang telat untuk sampai ke tempat kerja, sekolah, dan kampusnya.
Permasalahan kemacetan di Jakarta tidak terlepas dari akar permasalahan transportasi yaitu dikarenakan tidak terkendalinya jumlah kendaraan bermotor di Jakarta, serta buruknya pelayanan sistem angkutan umum yang ada pada saat ini. Jumlah kendaraan bermotor saat ini jauh lebih melebihi kapasitas jalan yang ada, faktor karena jalan raya yang sudah mengalam penyempitan untuk Busway, ini juga yang menjadi permasalah di Kota Jakarta ini.  Rata-rata pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dalam lima tahun terakhir mencapai 9,5% per tahun, sedangkan pertumbuhan panjang dan lebar jalan raya hanya 0,1% per tahun. Ini berarti bahwa dalam lima tahun ke depan, jalan raya di Jakarta akan tidak mampu menampung lua[an jumlah kendaraan yang terus bertumbuh melebihi panjang dan lebar jalan yang ada. Melihat kondisi ini, maka perlu ada pembatasan jumlah kemdaraan yang melalui jalan-jalan di Jakarta agar tidak melebihi kapasitas yang mampu di tanmpungnya.
Pemerintah DKI Jakarta mengatakan bahwa ada lima alternatif pilihan untuk penerapan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi di DKI Jakarta. Alternatif tersebut antara lain adalah penerapan 3 in 1, Electronic Road Pricing (ERP), penggunaan kendaraan pribadi dengan nomor ganjil atau genap, adanya alternatif untuk busway, serta pembatasan usia kendaraan bermotor. Metode 3 in 1 saat ini sudah diimplementasikan di Jakarta, namun belum memberikan hasil yang signifikan dalam mengurangi kemacetan. Cara ini pun sudah mulai ditinggalkan oleh negara maju yang kemudian pindah ke metode ERP.  
Metode Electronic Road Pricing (ERP) merupakan sistem pungutan kemacetan menggunakan kartu elektronik. Sistem ini membebankan sejumlah biaya kepada pemilik kendaraan karena akan melewati suatu jalur tertentu sebab kendaraannya berpotensi menyebabkan kemacetan pada waktu tertentu. Menurutnya, sistem ini sangat cocok untuk diberlakukan di Jakarta dan telah sejalan dengan kebijakan transportasi makro di DKI Jakarta melalui peraturan daerah tentang pembatasan kawasan lalu lintas. Melalui sistem ini, diharapkan dapat mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, dan penduduk beralih menggunakan kendaraan umum. Jumlah kendaraan pribadi di Jakarta mencapai 98% pengguna jalan, sedangkan kendaraan umum hanya mengisi dua persen sisanya. Dengan kondisi ini, pembatasan kendaraan pribadi dapat terlaksana hanya jika bersamaan dengan ketersediaan sarana transportasi kendaraan umum yang memadai, baik jumlah maupun kualitasnya.

Metode pembatasan kendaraan dengan nomor ganjil atau genap ini pernah mencuat sebagai alternatif untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Jika dihitung dan dikaitkan dengan populasi kendaraan seperti di atas, maka semestinya sistem pembatasan kendaraan dengan nomor ganjil dan genap ini bisa diterapkan dan merupakan salah satu pilihan yang tepat. Kendaraan pribadi dengan plat nomor ganjil dan genap bergantian menggunakan jalan-jalan yang mengalami kemacetan. Pengecualian dapat diberikan pada kendaraan umum, polisi, ambulan, pemadam kebakaran serta lain-lain yang melayani kepentingan publik. Kendaraan milik perusahaan diperbolehkan berjalan dengan adanya izin dari instansi terkait misalnya berupa stiker khusus yang dapat diperoleh setelah pemenuhan persyaratan oleh perusahaan yang bersangkutan, dan dibatasi misalnya satu mobil per perusahaan atau sesuai dengan proporsi antara karyawan dan kebutuhan mobilitas/pengangkutan yang diperlukan. Pemberlakuan sistem pengaturan nomor plat ganjil dan genap ini pernah dilaksanakan oleh kota Beijing pada saat penyelenggaraan Olimpiade di bulan Agustus 2008. Hasilnya adalah jalan raya di kota Beijing bebas dari kemacetan parah dan udara pun lebih bersih dibanding hari-hari biasa.
Sekalipun diberlakukan larangan melintas bagi mobil untuk plat nomor tertentu, tapi pemerintah setempat tidak memberlakukannya secara semena-mena. Pemerintah telah menyediakan sarana transportasi umum massal yang memadai, sehingga masyarakat pemilik kendaraan pribadi tidak bertambah susah dengan pemberlakuan pembatasan kendaraan tersebut.
Pembatasan kendaraan pribadi sebenarnya sudah ada dalam peraturan daerah. Namun Pemprov DKI Jakarta masih dihadapkan pada dilema untuk mengimplementasikannya. Bila usia kendaraan dibatasi, maka akan banyak kontra dari masyarakat yang mempunyai kendaraan berusia di atas 10-15 tahun. Kendaraan-kendaraan yang berusia di atas 10-15 tahun tidak diperkenankan menggunakan jalan-jalan di kota Jakarta. Pada sejumlah negara yang menerapkan pembatasan usia kendaraan, pemerintah membeli kendaraan-kendaraan yang usianya melampaui batas tertentu tersebut. Untuk itu pemerintah harus memiliki cadangan dana yang cukup besar untuk membeli kembali kendaraan yang dinilai sudah kadaluwarsa. Kalau pemerintah ternyata tak sanggup membelinya, maka kebijakan itu hanya akan merugikan masyarakat dan menimbulkan kekacauan.
Demikianlah artikel yang saya buat, semoga menambah wawasan dan bermanfaat. Terimakasih, Tuhan memberkati.